SHARE

Istimewa

CARAPANDANG.COM - Tingginya biaya Internet di Indonesia menjadi sorotan Ekonom Senior Bank Dunia Sailesh Tiwari. Menurutnya, biaya yang tinggi  ini menjadikan sebagian besar masyarakat Indonesia tidak berlangganan internet. 

Dia menjelaskan bahwa Indonesia berada pada peringkat 131 untuk biaya langganan internet.  "Ini isu paling penting. Di tingkat global, Indonesia berada pada posisi 131 terkait biaya langganan internet, yang artinya biaya masih menjadi masalah besar bagi masyarakat Indonesia dan memengaruhi struktur broadband di Indonesia," ujar Tiwari dalam paparan virtual World Bank Indonesia Digital Report di Jakarta, Kamis (29/7). 

Padahal menurutnya layanan di rumah itu sangat penting baik untuk bekerja maupun belajar, terlebih pada kondisi pandemi Covid-19 seperti saat ini.  Tapi jika melihat faktanya jumlah rumah tangga yang terkoneksi dengan high broadband atau internet dengan kecepatan tinggi masih sangat minim. 

Maka itu, sebagai  upaya meningkatkan konektivitas digital, Tiwari membuat tiga rekomendasi utama. Pertama, pemerintah perlu mengalokasikan sistem untuk mobile broadband yang lebih baik. "Maksud di sini bagaimana melaksanakan switch offer analog yang memiliki karakteristik penyebarluasan sesuai dengan konektivitas di pedesaan, dan high frequency band untuk menghilangkan hambatan jaringan,"jelasnya. 

Kedua, pemerintah Indonesia perlu memperkuat jaringan infrastruktur aktif dan pasif, meski akan memengaruhi biaya investasi bagi para penyedia jasa layanan internet. Dan rekomendasi terakhir, Indonesia harus mempertimbangkan menerapkan unified sistem dengan pembuat regulasi yang akan memudahkan penyedia layanan internet.

Tags
SHARE