SHARE

Istimewa

CARAPANDANG.COM -  Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kota Kendari menggelar dialog dan deklarasi kebangsaan antartokoh agama dan etnis pada Rabu (10/3). 

Selain dihadari Wali Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra), H Sulkarnain Kadir, deklarasi kebangsaan tersebut juga dihadiri  Ketua DPRD Kendari, H. Subhan, Kepala Kantor Kemenag, H.Zainal Mustamin, Ketua FKUB Kendari, H. Samsuri, Forkopimda, serta seluruh perwakilan tokoh agama, tokoh adat, dan paguyuban se-Kota Lulo.

Wali Kota Kendari pada kesempatan ini meminta kepada para tokoh agama dan etnis di kota Kendari untuk menjaga kebhinekaan yang telah terjalin selama ini. "Melalui momentum ini saya mengajak seluruh tokoh agama dan etnis untuk saling harga menghargai hormat-menghormati dan menjaga kebhinekaan kita yang telah tumbuh baik di daerah ini,"ujar Sulkarnain Kadir. 

Dia mengatakan keindahan dalam hidup jika hubungan persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) terajut dengan kuat.

Dia mengatakan bahwa toleransi antarumat beragama dan kebhinekaan telah menjadi ikon di Kendari, terbukti pada mesjid dan gereja yang berdiri berdampingan hanya dipisahkan oleh dinding yakni terdapat di Kelurahan Kandai.

Selain itu, seluruh suku di Nusantara hidup berdampingan dengan rukun dan damai di Kendari sehingga daerah ini disebut miniatur Indonesia. “Melalui deklarasi ini, saya harapkan kita jangan mudah terprovokasi dengan isu-isu yang tidak benar. Mari kita bersatu,” katanya. 

Setelah deklarasi, acara dilanjutkan dengan dialog kebangsaan antartokoh agama dan etnis. Pertemuan tersebut diharapkan bisa meningkatkan toleransi antarumat beragama dan etnis sebagai pilar kesatuan dan persatuan demi keutuhan NKRI.

Tags
SHARE