SHARE

Istimewa

Kepala Pusat Pembinaan Bahasa dan Sastra Kemendikbudristek, Muhammad Abdul Khak menambahkan bahwa butir ketiga Sumpah Pemuda, yaitu menjunjung bahasa persatuan dan bahasa Indonesia, dapat dibuktikan dalam kehidupan sehari-hari.

Dalam ruang-ruang pertemuan atau di dalam kondisi yang formal akan menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa utama. Selain itu, di ruang-ruang publik seperti pada papan informasi juga diutamakan penggunaan bahasa Indonesia.

“Itu bagian dari upaya kita menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia. Artinya, diutamakan bahasa Indonesia. Jika kita menuliskan informasi dalam dua bahasa, bahasa Indonesia harus diletakkan di atas bahasa yang lain,” tutur Abdul Khak.

Lebih lanjut, Abdul Khak mengatakan ada dua catatan yang bisa diambil dari tema perayaan Bulan Bahasa dan Sastra 2021. Pertama, dalam kondisi pandemi saat ini harus tetap bergandeng tangan untuk menjaga kesehatan bersama.

Kedua, harus menjaga penggunaan bahasa Indonesia di media sosial. Caci maki atau perundungan harus dihindari dan semua sikap dapat dilakukan dengan berbahasa sehat. "Harapannya tentu kita akan bersatu, sehingga ujungnya adalah Indonesia menjadi tangguh," ucapnya.
 

Bulan Bahasa juga menjadi sebuah momen di dunia kreativitas dan seni.

Jubing Kristianto, musisi yang menjadi juri dalam Festival Digital Musikalisasi Puisi Tingkat Nasional mengapresiasi perayaan Bulan Bahasa dan Sastra. Baginya, acara yang paling menonjol salah satunya adalah Lomba Musikalisasi Puisi.

“Ini memang sudah dinanti-nanti oleh komunitas musik atau komunitas sastra Indonesia, ini sangat menarik,” kata Jubing.

Jubing menyampaikan upaya yang dilakukan oleh Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa sangat bagus, karena sudah mencakup segala macam aspek, mulai dari pelatihan, pendidikan, lomba, sampai ada pemilihan duta bahasa. Baginya, hal itu sangat positif, sehingga dapat meningkatkan kesadaran masyarakat, khususnya para seniman.

“Kita harus jaga bahasa pemersatu ini. Itu akan terus kita pelihara. Lagu atau musik pun bisa menjadi salah satu alat untuk merekatkan bangsa,” tutur seniman yang juga pemain gitaris klasik tersebut.

Halaman :
Tags
SHARE