SHARE

Istimewa

Bahlil mendorong BASF agar meningkatkan investasinya setidaknya hingga memproduksi bahan baku baterai kendaraan listrik, dan akan lebih baik jika BASF bisa berinvestasi dari hulu hingga hilir dalam produksi baterai untuk mobil listrik.

Insentif pengurangan tarif pajak ekspor hingga fasilitas lainnya yang dapat diberikan pemerintah Indonesia untuk tingkatan jenis investasi yang dilakukan BASF menjadi tawaran yang dapat dipertimbangkan BASF untuk meningkatkan nilai kompetitif produknya.

Kembali bertemu dengan VW setelah pertemuan virtual pada April, Menteri Investasi mendorong VW untuk berinvestasi di Indonesia dan memproduksi prekursor katoda baterai kendaraan listrik sebagai bahan baku baterai kendaraan listrik dan kendaraan listrik mereka yang sudah ada di beberapa negara.

Selain bertemu dengan perusahaan di sektor industri kesehatan, teknologi, dan kendaraan, Menteri Investasi juga bertemu dengan Fairventures Social Forestry yang berfokus pada reforestasi hutan dan pengolahan hasil kayu sebagai bahan baku pembangunan rumah di pasar Eropa.

Saat ini Fairventures tengah dalam proses peluasan lahan reforestasi dan membangun pabrik pengolahan kayu di Bangka Belitung seluas 10 ribu hektare. Sebelumnya, perusahaan ini sukses melakukannya di Kalimantan Tengah sebanyak 1 juta pohon di lahan 2.000 hektare pada 2016.

Menurut Duta Besar RI untuk Jerman Arif Havas Oegroseno, upaya pemerintah Indonesia menawarkan kepada perusahaan-perusahaan Jerman tersebut khususnya untuk membuka pabrik di Kawasan Industri Terpadu Batang, harus menjadi bahan pertimbangan penting.

Pasalnya, di kawasan industri yang berlokasi di Jawa Tengah tersebut, Kementerian Investasi/BKPM telah menyiapkan berbagai kemudahan perizinan, insentif bebas biaya sewa lahan, keringanan pajak, serta sumber energi terbarukan yang ramah lingkungan.

"(Tawaran ini) tentu sejalan dengan target Eropa untuk pengurangan emisi karbon global, harus menjadi bahan pertimbangan penting bagi perusahaan-perusahaan Jerman ini,“ tutur Dubes Havas.

Dubes Havas juga menyatakan kesiapan seluruh perwakilan RI di Jerman untuk bersinergi dengan Kementerian Investasi/BKPM dalam menindaklanjuti hasil kunjungan kerja dan mengawal rencana investasi tersebut hingga terealisasi.
 

Halaman :