SHARE

Istimewa

Jika vaksin yang dikhususkan itu diberikan kepada kelompok pemilih- milih vaksin, tentu penerima prioritas yang seharusnya bisa mendapatkan kekebalan tubuh dari COVID-19 lebih cepat menjadi terhambat karena jumlah vaksin untuk mereka berkurang sehingga kelompok prioritas malah harus menunggu lagi kedatangan vaksin berikutnya.

Ada juga kelompok yang memilih-milih vaksin agar tidak mendapatkan KIPI. Keputusan tersebut sangat disayangkan karena sebenarnya KIPI dapat ditangani dan dari banyaknya pemberian suntikan vaksin COVID-19, masyarakat yang mengalami KIPI jumlahnya lebih sedikit daripada yang tidak mengalami KIPI.

Sebagai contoh seperti pada saat vaksin AstraZeneca masuk dan didistribusikan di Indonesia, pada awalnya banyak masyarakat yang menghindari untuk menerima vaksin tersebut karena banyaknya perbincangan di media sosial yang menyebut KIPI yang cukup berat.

Namun kini begitu sudah banyak yang menerima vaksin AstraZeneca dan mendapatkan manfaat yang baik serta berbagi testimoninya terutama pada saat mengalami COVID-19 justru orang-orang kini memburu vaksin asal Inggris itu.

Oleh karena itu, jika alasan KIPI menjadi dasar orang masih memilah-milih vaksin, maka alasan tersebut rasanya menjadi kurang kuat terutama apabila dibandingkan dengan manfaat yang bisa diterima oleh seseorang yang menerima vaksin.

"Lihat saja dari sisi kesehatan. Saat ini apapun jenis vaksinnya, apalagi untuk masyarakat dewasa muda yang sehat tanpa masalah medis, ambil saja manfaatnya. Toh kalau gejala KIPI lebih banyak yang menerima manfaat dibanding yang mengalami gejala," kata Erizon.

Dalam dua bulan terakhir, Pemerintah menambah dua jenis vaksin COVID-19 yang masuk ke Indonesia yaitu vaksin Moderna di bulan Juli 2021 dan vaksin Pfizer di bulan Agustus 2021.

Kehadiran dua vaksin itu cukup membuat keriuhan di tengah masyarakat karena tingkat efikasinya yang lebih tinggi dibanding tiga vaksin sebelumnya yaitu Sinovac, AstraZeneca, dan Sinopharm.

Cukup banyak kelompok masyarakat yang belum menerima vaksin COVID-19 akhirnya berpendapat di media sosial lebih memilih untuk mendapatkan dua vaksin asal Amerika Serikat karena merasa manfaat yang bisa didapatkan lebih tinggi.

Keputusan tersebut perlu disayangkan karena dengan menunda diri menerima vaksin COVID-19, maka seseorang semakin lama tidak memiliki proteksi dari dalam tubuh untuk melawan virus SARS-Cov-2.

Dengan beragam alasan yang sudah diungkapkan dalam tulisan di atas, rasanya memilih- milih vaksin menjadi tidak tepat dilakukan di situasi yang mendorong kebangkitan di berbagai sektor ini.

Vaksin yang ada saat ini dan bisa anda dapatkan yang paling dekat dengan tempat anda tinggal merupakan vaksin yang telah teruji dan tentunya memiliki manfaat yang lebih banyak untuk masyarakat dan diri anda sendiri.

Oleh karena itu, jangan lagi memilih-milih vaksin, segera terima vaksin agar kekebalan komunitas bisa tercipta dengan lebih cepat dan kita bisa mengendalikan pandemi COVID-19 dengan optimal.

Tentunya setelah menerima vaksin COVID-19, jangan sampai anda jumawa dan tetap mempraktekan protokol kesehatan setiap berkegiatan baik di dalam rumah maupun di luar rumah sehingga proteksi diri dan lingkungan menjadi maksimal.

Halaman :
Tags
SHARE