SHARE

Siswa The Learning Farm sedang menyiapkan pupuk (ANTARA/Lifia Mawaddah Putri)

Sudah hampir 4 bulan berada di The Learning Farm, Taki pun mengaku betah berada di sana. Bisa bersosialisasi bersama teman-teman baru di asrama yang telah disediakan, serta bekerjasama dalam bercocok tanam di tempat tersebut menjadi daya tarik tersendiri baginya.

"Betah di sini. Sama teman-teman juga," kata Taki.

Tak hanya belajar bertani organik saja. Taki dan teman-teman lainnya juga belajar tentang kedisiplinan. Misalnya membersihkan asrama bersama, bangun pagi sesuai jadwal yang sudah disediakan, dan lain sebagainya.

Menurut Wisnu, pembelajaran yang diajarkan di The Learning Farm 60 persen bertani organik, 20 persen belajar skill dan 20 persen perubahan perilaku. Tak hanya itu, The Learning Farm juga mulai mengajarkan bagaimana cara berbisnis dan memasarkan produk kepada siswanya.

"Jadi ketika mereka sudah selesai pelatihan di sini, mereka juga bukan hanya bisa menanam dari awal sampai memanen ya. Tapi mereka juga punya kemampuan untuk memasarkan produknya juga," jelas Wisnu.

Sejak 2005 hingga saat ini, The Learning Farm sudah memiliki total 40 angkatan yang lulus pelatihan. Setiap angkatan terdiri dari 40 orang. Mereka pun diberi pembelajaran selama 4 bulan di The Learning Farm.

"Untuk angkatan ini nanti lulusnya tanggal 7 Juni mendatang. Jadi sudah sebentar lagi. Sudah pada kangen juga sama keluarganya katanya," ujar Wisnu.

Halaman :