SHARE

Foto: Antara

Meskipun isi bahasannya sama tapi dikemas ulang lebih menarik dan bahasannya tidak kaku.

Sebagai seorang penggiat literasi di Kota Palembang, Hafsi menganggap di era saat ini sajian yang diberikan perpustakaan harus universal dan terbaru atau memberdayakan angkatan kerja milenial.

Sejauh ini, indeks literasi budaya membaca di Sumatera Selatan masuk kategori rendah yakni berada pada peringkat 17 nasional dengan persentase 36,06 persen.

Berdasarkan data Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 2019, indeks literasi Sumatera Selatan hanya selisih 1,06 persen dari batas minimal nasional yakni 35,00 persen atau berada tepat satu tingkat di bawah Kalimantan Selatan 37,00 dan satu tingkat di atas Sumatera Utara dengan nilai 35,73 persen.

Rendahnya literasi budaya ini juga dipengaruhi keterbatasan kuantitas bahan bacaan fisik.

Deputi Bidang Pengembangan Sumber Daya Perpustakaan Nasional Deni Kurniadi mengatakan digitalisasi perpustakaan perlu dilakukan supaya bisa menjangkau kebutuhan anak yang saat ini didominasi generasi milenial, apa lagi selama pandemi COVID-19 lanskap literasi bertransformasi secara daring harus menjadi momentum peningkatan penggunaan teknologi informasi dalam mengakses literasi.

Peran perpustakaan untuk memperbaiki indeks literasi masyarakat khususnya anak masih perlu dioptimalkan.

Selain memfasilitasi kebutuhan literasi anak dalam bentuk fisik (buku cetak), perpustakaan menjadi lebih representatif dengan pemanfaatan teknologi digital.

Kepala Dinas Perpustakaan Provinsi Sumatera Selatan Fitriana mengatakan, pemanfaatan teknologi digital merupakan grand desain Perpustakaan Sumatera Selatan yang sedang dalam pengoptimalan.

Tahun 2021 ini, indeks literasi budaya membaca diproyeksi meningkat 20,5 persen pasca terjalinnya komitmen dengan Perpustakaan Nasional RI dalam bidang literasi digital dan pengembangan kompetensi pustakawan bersama 17 perguruan tinggi di Sumatera Selatan.

Sumatera Selatan perdana meluncurkan aplikasi perpustakaan digital bernama Diary Sumsel, pada 2 Februari 2020.

Aplikasi tersebut memuat sekitar 2.000 bahan bacaan diantaranya dalam rubrik Sains, Bahasa, ilmu terapan, karya fiksi nusantara, novel, ilmu kesehatan, peternakan dan pertanian.

Halaman :